JAKARTA, (PRLM).- Perbankan nasional menyatakan siap menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2011. Pada tahun ini, penyaluran KUR tersebut ditargetkan mencapai Rp 18 triliun atau naik dibanding 2010 yang sebesar Rp 16,4 triliun.
"Kami berkomitmen untuk terus menyalurkan KUR dengan maksimal. Untuk target tahun 2011 masih menunggu target yang ditetapkan pemerintah," kata General Manager BNI Slamet Djumantoro, di Jakarta. Pendapat senada disampaikan Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri Sunarso.
Menurut Slamet, BNI sepanjang 2010 telah menyalurkan KUR sebesar Rp 1,63 triliun, berarti melebihi target yang Rp 1,6 triliun. Dengan ini outstanding KUR BNI telah mencapai Rp 3,16 triliun dengan total debitur sebanyak 27.824 debitur. "Sejak awal program KUR dari 2007 hingga akhir Desember 2010 penyaluran KUR BNI telah mencapai Rp 3,16 triliun kepada 27.824 debitur," ujarnya.
Dijelaskan, KUR merupakan kredit yang dijamin pemerintah dengan plafon hingga Rp 500 juta untuk usaha kecil yang feasible, namun belum bankable. Bank mendapat fasilitas penjaminan dari PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) sampai 80%.
"KUR ini lebih dominan di sektor perdagangan di mana mencapai 48 persen sedangkan sektor pertanian sebanyak 32 persen," kata Slamet. Dari total debitur KUR BNI saat ini sebanyak 2.655 debitur dengan outstanding sebesar Rp 435,5 miliar telah naik kelas menjadi debitur dengan fasilitas BNI wirausaha.
Sementara itu, Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri Sunarso mengatakan, Bank Mandiri selama 2011 telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 2,1 triliun atau 113,82 persen dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 1,84 triliun.
"Sebagian besar penyaluran KUR terserap ke sektor pertanian dan peternakan dengan porsi kredit mencapai 50,34 persen bagi lebih dari 49 ribu debitur. Sebesar 38,96 persen disalurkan ke sektor perdagangan kepada lebih dari 22 ribu debitur, selebihnya disalurkan ke sektor lain," katanya.
Dikatakan, penyaluran untuk sektor pertanian dan peternakan lebih dominan karena kuatnya komitmen Bank Mandiri untuk menyalurkan KUR ke sektor hulu agar dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat, serta upaya menjangkau pelaku UMKM di daerah yang tidak terjangkau Bank.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, penyaluran KUR memberi sumbangan terhadap angka pengangguran sehingga target KUR pada 2011 dinaikkan. "Pada 2010, angka pengangguran susut menjadi 7,14 persen dibanding sebelumnya yang masih double digit," katanya.
Hatta juga menyebutkan bahwa angka kemiskinan pada 2010 juga mengalami penurunan dari sebelumnya 14,1 persen menjadi 13,3 persen atau menjadi 31,02 juta dari sebelumnya lebih dari 32 juta. (A-78/das)***
No comments:
Post a Comment