Monday, March 21, 2011

Setoran modal untuk penjamin KUR ditunda

JAKARTA. Komisi VI DPR RI menunda keputusan menyetujui Penyertaan Modal Negara (PMN) ke Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) untuk program penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Penundaan ini juga berlaku untuk PMN ke PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).

Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, penundaan ini karena masih menyoroti kerugian di Perum Askrindo. "Kami menunda membuat keputusan. Kami akan membahas lagi dalam dua pekan mendatang," kata Airlangga, usai rapat dengar pendapat, kemarin (21/3).

Kebutuhan PMN dalam penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun anggaran 2011 sebesar Rp 2 triliun. PT Askrindo dan Perum Jamkrindo masing-masing membutuhkan Rp 1 triliun.

Dalam kurun waktu 2010-2014, pemerintah mentargetkan penyaluran KUR melalui bank pelaksana sebesar Rp 100 triliun. PT Askrindo dan Perum Jamkrindo ditugaskan menjamin KUR tersebut, dengan target penjaminan sebesar Rp 20 triliun.

SMF dan PII meminta

Direktur Utama Askrindo, Chaerul Bachri mengatakan, saat ini kondisi perusahaan yang ia komandani semakin membaik. Hingga akhir 2010, total klaim berjumlah Rp 651 miliar. Sedangkan imbal jasa penjaminan (IJP) sebesar Rp 356 miliar.

Di Januari 2011, klaim sedikit menurun, yakni sekitar Rp 11 miliar. Padahal biasanya rata-rata klaim yang diterima Askrindo sebesar Rp 20 miliar - Rp 30 miliar.

Direktur Utama Jamkrindo, Nahid Hudaya mengatakan, tambahan modal pemerintah itu akan menambah realisasi penjaminan KUR mencapai Rp 10 triliun. Tambahan penyertaan modal negara yang diminta Jamkrindo ini lebih besar daripada tahun lalu yang hingga Desember 2010 sebesar Rp 900 miliar.

PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) juga ikut mengajukan modal tambahan sebesar Rp 1 triliun. Direktur SMF, Erica Soetoro mengatakan, saat ini perusahaan sekuritisasi perumahan itu bermodalkan sebesar Rp 1,4 triliun. Sedangkan PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) mengajukan modal tambahan sebesar Rp 1,5 triliun. Targetnya pada akhir tahun 2014, modal PII mencapai Rp 5,5 triliun.

No comments: