diskominfo babel (Tue, 24 Nov 2009 at 11:02)
Sungailiat - Koperasi dan usaha mikro kecil menengah sangat berperan mengerakkan roda perekonomian masyarakat di Bangka Belitung. Perlu peran serta pemerintah guna membangkitkan usaha masyarakat dengan mewujudkan dan menyalurkan kredit usaha rakyat yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Sekretaris Kementerian UMKM dan Koperasi, Guritno Kusumo mengatakan, rapat regional pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil menengah wilayah III yang kali ini dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk membahas permasalahan-permasalahan usaha mikro kecil menengah dan koperasi. Kegiatan ini sesuai dengan program 100 hari kerja menteri UMKM dan korerasi.
Tema rapat ini 'Mewujudkan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah'. Dijelaskannya, dalam hal ini perlu mewujudkan kredit usaha rakyat agar lebih terjangkau bagi masyarakat. Program ini akan terus menerus dipantau secara intensif, di mana saat ini jumlah usaha kecil mikro menengah dan koperasi sudah mencapai sekitar 50 juta. Ke depan pembangunan pasar tradisional akan terus ditingkatkan dan dipantau, sehingga pembangunannya selesai pada akhir tahun anggaran.
"Sekitar bulan Januari 2010, pembangunan pasar tradisional ini sudah harus selesai," ungkapnya saat menyampaikan sambutan pembukaan Rapat Regional Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Menengah Wilayah III, di Beach Resort And Spa, Kawasan Wisata Pantai Parai Tenggiri Sungaliat, Senin 23 November 2009.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, terhitung tanggal 23 sampai 25 November 2009. Saat pembukaan kegiatan, ditandai dengan pemukulan Gong oleh Sekretaris Kementerian UMKM dan Koperasi, Guritno Kusumo.
Lebih jauh ia menjelaskan, kualitas sumber daya manusia harus lebih produktif lagi dalam menangani setiap permasalahan usaha kecil mikro menengah dan koperasi. Sehingga dapat meningkatkan kualitas koperasi dan usaha kecil mikro dan menengah.
Asisten I Setda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nasrudin mengatakan, untuk mencapai terwujudnya visi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang aman, damai, sejahtera, adil demokratis dan berdaya saing global dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, telah ditetapkan misi ke 8 RPJM 2007-2012. Dalam hal ini melaksanakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui lembaga penguatan kapasitas lembaga ekonomi rakyat, seperti usaha kecil mikro menengah dan koperasi serta untuk menciptakan sentra-sentra pembangunan produk unggulan wilayah pedesaan, kecamatan, kabupaten/kota sesuai dengan kultur dan potensi wilayah.
"Prioritas pembangunan unggulan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk tahun 2007-2012 dalam bidang ekonomi, menggerakkan sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, kelautan pariwisata serta industri dan perdagangan dengan pelaku usaha utama yakni usaha kecil mikro dan menengah dan koperasi," jelasnya saat menyampaikan sambutan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Ia menambahkan, saat ini peran usaha kecil mikro dan menengah dan koperasi dalam PRDB Bangka Belitung sekitar 64 persen. Sektor ini menyerap tenaga sekitar 98 persen serta menjadi pelaku usaha dominan sekitar 99,7 persen dari pelaku usaha yang ada. Begitu juga dengan koperasi mulai tumbuh baik dari sisi jumlah, modal, volume usaha serta anggotanya, termasuk juga telah menyediakan lapangan kerja serta lapangan usaha.
Jika dibandingkan tahun 2004, jelasnya, jumlah koperasi saat ini telah mencapai 73,81 persen dengan anggota bertambah sekitar 41, 4 persen. Sedangkan modal bertambah sekitar 449,59 persen, modal luar bertambah sekitar 425.95 persen dan volume usaha sekitar 600,24 persen dengan SHU sekitar 2.742,63 persen.
"Oleh karena itu, peran koperasi dan usaha kecil mikro menengah yang besar dan strategis ini perlu terus kita kembangkan secara sinergis, antara pemerintah pusat, daerah, kabupaten/kota masyarakat dan dunia usaha," harapnya.(adit)
Sungailiat - Koperasi dan usaha mikro kecil menengah sangat berperan mengerakkan roda perekonomian masyarakat di Bangka Belitung. Perlu peran serta pemerintah guna membangkitkan usaha masyarakat dengan mewujudkan dan menyalurkan kredit usaha rakyat yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Sekretaris Kementerian UMKM dan Koperasi, Guritno Kusumo mengatakan, rapat regional pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil menengah wilayah III yang kali ini dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk membahas permasalahan-permasalahan usaha mikro kecil menengah dan koperasi. Kegiatan ini sesuai dengan program 100 hari kerja menteri UMKM dan korerasi.
Tema rapat ini 'Mewujudkan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah'. Dijelaskannya, dalam hal ini perlu mewujudkan kredit usaha rakyat agar lebih terjangkau bagi masyarakat. Program ini akan terus menerus dipantau secara intensif, di mana saat ini jumlah usaha kecil mikro menengah dan koperasi sudah mencapai sekitar 50 juta. Ke depan pembangunan pasar tradisional akan terus ditingkatkan dan dipantau, sehingga pembangunannya selesai pada akhir tahun anggaran.
"Sekitar bulan Januari 2010, pembangunan pasar tradisional ini sudah harus selesai," ungkapnya saat menyampaikan sambutan pembukaan Rapat Regional Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Menengah Wilayah III, di Beach Resort And Spa, Kawasan Wisata Pantai Parai Tenggiri Sungaliat, Senin 23 November 2009.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, terhitung tanggal 23 sampai 25 November 2009. Saat pembukaan kegiatan, ditandai dengan pemukulan Gong oleh Sekretaris Kementerian UMKM dan Koperasi, Guritno Kusumo.
Lebih jauh ia menjelaskan, kualitas sumber daya manusia harus lebih produktif lagi dalam menangani setiap permasalahan usaha kecil mikro menengah dan koperasi. Sehingga dapat meningkatkan kualitas koperasi dan usaha kecil mikro dan menengah.
Asisten I Setda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nasrudin mengatakan, untuk mencapai terwujudnya visi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang aman, damai, sejahtera, adil demokratis dan berdaya saing global dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, telah ditetapkan misi ke 8 RPJM 2007-2012. Dalam hal ini melaksanakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui lembaga penguatan kapasitas lembaga ekonomi rakyat, seperti usaha kecil mikro menengah dan koperasi serta untuk menciptakan sentra-sentra pembangunan produk unggulan wilayah pedesaan, kecamatan, kabupaten/kota sesuai dengan kultur dan potensi wilayah.
"Prioritas pembangunan unggulan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk tahun 2007-2012 dalam bidang ekonomi, menggerakkan sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, kelautan pariwisata serta industri dan perdagangan dengan pelaku usaha utama yakni usaha kecil mikro dan menengah dan koperasi," jelasnya saat menyampaikan sambutan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Ia menambahkan, saat ini peran usaha kecil mikro dan menengah dan koperasi dalam PRDB Bangka Belitung sekitar 64 persen. Sektor ini menyerap tenaga sekitar 98 persen serta menjadi pelaku usaha dominan sekitar 99,7 persen dari pelaku usaha yang ada. Begitu juga dengan koperasi mulai tumbuh baik dari sisi jumlah, modal, volume usaha serta anggotanya, termasuk juga telah menyediakan lapangan kerja serta lapangan usaha.
Jika dibandingkan tahun 2004, jelasnya, jumlah koperasi saat ini telah mencapai 73,81 persen dengan anggota bertambah sekitar 41, 4 persen. Sedangkan modal bertambah sekitar 449,59 persen, modal luar bertambah sekitar 425.95 persen dan volume usaha sekitar 600,24 persen dengan SHU sekitar 2.742,63 persen.
"Oleh karena itu, peran koperasi dan usaha kecil mikro menengah yang besar dan strategis ini perlu terus kita kembangkan secara sinergis, antara pemerintah pusat, daerah, kabupaten/kota masyarakat dan dunia usaha," harapnya.(adit)
No comments:
Post a Comment