Tuesday, October 20, 2009

Setia Kepada Kredit Usaha Rakyat

INILAH.COM, Jakarta – Laba PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) semakin menggunung, dipicu derasnya penyaluran kredit. Meskipun rasio kredit bermasalah melonjak, perseroan optimistis dapat melakukan serangkaian upaya untuk mengatasinya.

“Beberapa agenda sudah kami siapkan untuk menekan NPL (non-performing loan). Kami sudah menawarkan restrukturisasi ke debitur dan melakukan pendekatan kepada mereka," kata Direktur Utama BRI, Sofyan Basir dalam paparan publik di Jakarta, Senin (31/8).

Seperti diketahui, angka NPL gross BBRI semester pertama 2009 tercatat mengalami peningkatan menjadi 3,7%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu 3,37%. Ia pun berharap, BRI mampu menekan NPL di semester dua tahun ini, yaitu dengan mengurangi biaya provisi kredit dan memangkas bunga deposito.

“NPL meningkat karena kondisi ekonomi yang memburuk di awal tahun akibat krisis global. Jika beban dana berkurang, bank bisa menggunakan laba untuk menambah modal. Tentu laba BRI akan kian besar," ujarnya.

Paruh pertama ini, BRI kembali mengukir kinerja yang gemilang, dengan laba bersih Rp 3,49 triliun atau secara tahunan naik 24,19% dan memimpin perolehan laba perbankan nasional tahun ini.

Peningkatan laba bersih didukung melonjaknya pendapatan bunga, yang mencapai Rp 10,931 triliun, beban operasional perusahaan yang juga mengalami peningkatan menjadi Rp 5,238 triliun dari Rp 4,984 triliun. Sehingga laba operasional BBRI naik menjadi Rp 4,843 triliun dari Rp 4,078 triliun pada semester I 2008.

Peningkatan laba BRI itu terjadi seiring derasnya penyaluran kredit. Hingga akhir Juni , BRI sudah mengucurkan kredit hingga Rp 184 triliun atau naik 35,59%. Data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) mengungkapkan, pertumbuhan kredit BRI tahun ini merupakan yang tertinggi, dimana kredit yang disalurkan setara 13,83% total kredit perbankan.

Sebagian besar kredit BRI, yaitu 80%, berupa kredit ke sektor usaha kecil menengah (UKM). BRI gencar menyalurkan kredit karena masih mengandalkan pendapatan dari bunga kredit. "Penyaluran kredit ini untuk mengimbangi dana pihak ketiga (DPK) yang juga meningkat," tambahnya.

Semester pertama ini, BRI berhasil meraup total DPK sebesar Rp 216,38 triliun, meningkat 22,57% dibandingkan posisi per akhir Juni 2008 yang sebesar Rp 176,53 triliun. BRI menempati peringkat ketiga dalam daftar pengumpulan DPK, setelah PT Bank Mandiri dan PT Bank Central Asia. Adapun dana masyarakat di BRI setara dengan 11,86% total DPK perbankan.

BRI pun akan memperbaiki target pertumbuhan kreditnya tahun ini dengan revisi dari 22% ke 25%. Ini berarti target BRI bergeser dari pertumbuhan Rp 35,43 triliun menjadi Rp 40,27 triliun. Kondisi ini melihat turunnya bunga kredit setelah kesepakatan penurunan bunga oleh perbankan dua pekan lalu.

Dengan perkiraan sektor riil mulai bergerak, pengusaha akan mulai mengajukan kredit di bulan Oktober-November. Sedangkan tahun depan permintaan kredit bakal melonjak lebih pesat lagi seiring berlanjutnya penurunan bunga kredit dan pulihnya perekonomian.

Menurut Sofyan, BRI akan terus memberi bunga rendah untuk perusahaan milik negara yang berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, seperti PT Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Pegadaian, dan Perum Bulog.

"Saat rata-rata perbankan memberi bunga sekitar 14%, kami bisa 9,6-10% saja," ucapnya. Adapun laba bersih BRI tahun ini diperkirakan bisa tumbuh 20% atau Rp 1,192 triliun, dari angka Rp 5,96 triliun tahun lalu.

BRI awalnya didirikan pada 6 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi).

Setelah melalui perjalanan panjang dengan pelbagai aturan perbankan yang dibuat pemerintah, pada 1 Agustus 1992, berdasarkan UU perbankan No. 7/1992 dan PP RI No. 21 / 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) dengan kepemilikan 100% Pemerintah.

Kini, BRI mempunyai 4.447 Unit Kerja, yang terdiri 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi/SPI, 170 Kantor Cabang (Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa. [E1]
sumber : http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2009/09/01/149889/setia-kepada-kredit-usaha-rakyat/

Cara Mendapatkan Kredit Usaha Rakyat

Menjelang Pemilu 2009 kredit sejenis bergulir pula. Apakah KUR (kredit usaha rakyat) yang sedang gencar-gencarnya disalurkan enam bank terkait kepentingan politis untuk mendukung calon presiden yang akan datang?

Jawabannya sulit dipastikan tetapi seperti kebiasaan menjelang Pemilu selalu banyak iming-iming buat rakyat. Yang jelas sejak Februari tahun ini pemerintah mendorong penyaluran KUR (kredit usaha rakyat) mikro di bawah Rp5 juta
melalui enam bank yaitu BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, BSM, Bukopin dan BTN.

Kredit tersebut mendapatkan penjaminan dari pemerintah melalui PT Askrindo dan Perum SPU. Dalam skema penjaminan tersebut, Askrindo dan Perum SPU memberikan penjaminan sampai 70 persen dari nilai kredit.

Deputi Menko Perekonomian bidang ekonomi makro dan keuangan Sahala Lumbangaol saat berkunjung ke Medan, baru-baru ini, mengatakan, pemerintah hingga April 2008 sudah mengucurkan sekitar Rp5 triliun KUR.

Disebutkannya, latar belakang pemberian KUR untuk pemberdayaan UMKM, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan.

Dia menjelaskan, plafon kredit maksimal Rp500 juta per UMKM dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Tingkat bunga pembiayaan maksimal 16 persen efektif per tahun dan kredit diberikan kepada kegiatan produktif yang layak.

Program kredit dengan jaminan pemerintah ini akan difokuskan pada lima sektor usaha yakni: kelautan, pertanian,kehutanan, perindustrian dan perdagangan.

KUR diharapkannya mampu mengatasi problem yang melingkupi perkembangan UMKM yakni prosedur yang berbelitbelit serta collateral. Dengan KUR ini diharapkan semuanya lancar, lantaran pemerintah menjamin 70 persen dan bank 30 persen, tuturnya.

Tahun ini pemerintah akan menjamin 650 ribu pengusaha mikro. Bagaimana mendapatkannya? Setelah menelusuri berbagai informasi yang disediakan perbankan di Medan sebenarnya persyaratan cukup mudah. Tak berbeda dengan
KUMLTA empat tahun lalu.

Calon debitur atau pengusaha kecil cukup mendatangi salah satu dari enam bank tersebut. Untuk meminjam sampai dengan Rp5.000.000, misalnya, hanya perlu membawa foto copy KTP, foto copy KSK / KK (kartu keluarga) surat keterangan lurah karena memiliki usaha, tentu saja harus memiliki usaha.

Lalu bagaimana dengan agunan? Inilah yang memunculkan sedikit polemik. Sebenarnya semua kredit dimana pun dan berapa pun besarnya harus punya agunan, kata seorang bankir milik pemerintah yang dihubungi Waspada, kemarin. “Mau Rp5 juta, Rp100 juta tetap harus ada agunan. Tapi untuk KUR semuanya sudah dijamin lembaga penjamin kredit 70 persen dan 30 persen oleh bank.”

Kalau kredit hanya Rp5 juta bank tidak akan terlalu fokus di jaminan, misalnya, sertifikat tanah, rumah atau agunan lain, kata dia. “Bank akan menjadikan usaha si peminjam sebagai agunan. Bank tetap melakukan penilaian. Kalau
ternyata tidak layak, KUR tak akan mengucur”.

Sumber http://www.waspada.co.id

Tuesday, October 13, 2009

TEMU KANGEN 2 Angkatan 10 September

Memenuhi amanah dari Temu Kangen 1, yang diadakan di klaten 1 tahun lalu, pada tahun ini, temu kangen 2 akan berlangsung hari sabtu 17 oktober 2009 di De Java Cafe, tepat pukul 10.00 WIB. Sebagai ketua panpel di tunjuk fitri wahyuni perwakilan bantul, didampingi wakil ketua pelaksana Anita perwakilan dan sleman.

Secara umum, temu kangen akan menjadi ajang kangen-kangenan, ngobrol ngalor ngidul, diselingi pembahasan SE terbaru tentang KUR dan juga membahas masa depan bersama. Yang sudah memastikan hadir adalah febri wonogiri, udin wonogiri, karis wonogiri, ida klaten, fitri bantul. anita sleman, bayu ajibarang. Yang lain masih di tunggu konfirmasinya.

Demikian informasi untuk tahun ini semoga ada manfaatnya

salam

karis